TUGAS
B.INDONESIA ‘’Membuat Teks Anekdot’’
Pentingya
Sebuah Dompet di pagi hari
Pada suatu pagi, seorang yang
berinisial ‘’Mahmud’’ sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, yah sekolah...
Si Mahmud ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau yang biasa disebut SMA,
tepatnya kelas 11 . Seperti pagi-pagi sebelum nya Si Mahmud ini pun biasa
melakukan ritual sebelum dia berangkat ke sekolah, sepeti mandi, menata jadwal,
sarapan serta tak lupa dari ingatannya untuk memanaskan mesin sepeda motor kesayangannya
yang telah menemaninya selama 2 tahun terakhir ini. Meskipun dia tidak punya
SIM (surat Ijin Mengemudi) namun tak menyurutkan nyalinya untuk terus melaju ke
sekolah menggunakan sepeda motor tercintannya.
Saat Mahmud hendak naik sepeda
motor, tiba-tiba mahmud dikejutkan suara (yang bisa disebut sebuah teriakan)
dari dalam rumahnya, alhasil dia pun menunda kegiatannya. lalu seorang wanita
paruh baya keluar dengan masih menggunakan celemek yang menempel ditubuhnya
–Ibu Mahmud. ‘’Nak kamu yakin mau naik sepeda motor?? Kemarin kalau gak salah
di perempatan jalan sana ada polisi’’ tanya sang ibu ‘’Iya dong bu, anak muda
juga...alahhh paling juga cuman polisi yang mau nyebrangin kan disana jalurnya
ramai bu’’ balas si mahmud ‘’eeee...kamu tu yah, di bilangin orang tua kok
ngeyel, kualad baru tau rasa kamu, gimana nanti kalok kamu ditangkap sama
polisi ?? kamu kan belum punya SIM ?? terus kalau kamu dihukum gimana ??’’
‘’Ahhh tenang aja bu, emang cuman pemerintah aja yang punya hukum ?? Mahmud
juga punya hukum sendiri lah bu’’ remeh Si Mahmud ‘’maksutnya ??’’ balas sang
ibu dengan nada kebingungan.
Mahmud yang tadinya sudah stand
by di atas sepeda motor, refleks turun dari sepeda motornya kemudian merogoh
saku belakang celananya dan mengeluarkan sebuah benda yang biasanya di gunakan
untuk menaruh uang dan menunjukkannya di hadapan ibunya....yahh sebuah dompet.
‘’ nih bu, tak kasih tau caranya, tinggal buka dompetnya, keluarkan uangnya,
dikasih ke polisi, lalu bilang pak buat
beli sarapan....hhhaaa’’ jelas Si
Mahmud sambil menirukan gaya iklan yang pernah dia tonton di TV ‘’udah lah bu,
udah siang nih Mahmud berangkat dulu ya... dadah ibu..hhe’’ pamit Si Mahmud
sambil menampilkan senyum pepsodentnya. Sedangkan sang Ibu hanya geleng-geleng
kepala sambil berkata dalam hati ‘’dulu
aku ngidam apa yah ?? kok bisa punya anak kayak gitu ?? haduhh’’ akhirnya
pun Ibu Mahmud kembali ke dalam rumahnya untuk melanjutkan acara memasaknya
yang tadi sempat tertunda, daripada memikirkan anak semata wayangnya yang ‘’unik’’ itu.
0 comments:
Post a Comment